Awas, Perbaikan Jangan Asal-asalan, Pengawas Jembatan "Ambles" KW 6 Jangan Numpang Ngopi Doang
KARAWANG - Jembatan KW6, penghubung antarkecamatan di Kepuh, Kelurahan Karang Pawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, bernilai Rp10 miliar yang ambles, mulai diperbaiki. Di lokasi terlihat satu unit alat berat untuk memperbaiki jembatan tersebut. Sementara, arus lalu lintas kendaraan, baik motor maupun mobil, dialihkan ke jembatan lama. Akibatnya, selama jembatan ditutup sejak bulan lalu sampai saat ini, arus lalu lintas di kawasan itu kerap macet, terutama pada pagi dan sore hari. Karman, pengendara motor mengatakan, masyarakat sangat berharap perbaikan jembatan segera selesai sehingga tak terjadi lagi kemacetan. "Satu-satunya harapan ya jembatan harus segera diperbaiki," kata Karman. Diketahui, amblesnya jembatan KW 6 senilai Rp10 miliar di Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang ditanggapi 'dingin' oleh sejumlah pejabat. Kepala Dinas PUPR dan para anggota DPRD Karawang mengatakan dengan kompak menyalahkan hujan sebagai penyebab kerusakan jembatan yang baru diresmikan itu. Tidak satupun pejabat di Kabupaten Karawang yang menjelaskan penyebab kerusakan terkait rendahnya kualitas kontruksi jembatan. Kepala Dinas PUPR Karawang Dedi Achdiat mengatakan, kerusakan jembatan karena faktor alam. Musim hujan dituding menjadi salah satu penyebab. Pasalnya air di bawah jembatan semakin kencang mengalir. Ditambah lagi, kata Dedi Achdiat, air sungai di bawah jembatan dikeruk sehingga air menjadi semakin deras. Akibatnya fondasi jembatan mengalami pergeseran. "Jadi fondasi paling bawah jembatan menjadi terangkat ke atas, akhirnya menjadi longsor," kata Dedi Achdiat. Namun Dedi menjamin semua kerusakan jembatan KW 6 akan menjadi tanggung jawab kontraktor pelaksana. Pihaknya sudah memanggil kontraktor jembatan dan menyanggupi menanggung semua biaya perbaikan. "Perbaikan akan memakan waktu sekitar 4-6 bulan ke depan. Selama perbaikan, jembatan ditutup," ujarnya. Anggota DPRD Karawang pun berpendapat sama bahwa amblesnya jembatan senilai Rp10 miliar itu karena faktor cuaca dan tingginya curah hujan. Ketua Komisi III DPRD Karawang Endang Sodikin yang memimpin rombongan mengatakan, mengatakan amblesnya jembatan karena diguyur hujan. Intensitas hujan yang tinggi tinggi menyebabkan dasar fondasi jembatan tergerus sebaba tepat di bawahnya merupakan aliran irigasi. "Ini harus segera diperbaiki karena menjadi jalan penghubung antarkecamatan," kata Endang. Jembatan KW 6 di Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, rusak parah sehingga harus ditutup sejak awal Januari 2022. Padahal jembatan senilai Rp10 miliar itu belum satu bulan diresmikan oleh Bupati Karawang Cellica Nutrachadiana. Pemkab Karawang diminta menindak tegas pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karawang dan kontraktor pelaksana yang bekerja asal-asalan. "Ini jelas-jelas membahayakan masyarakat karena kerusakannya parah. Beton penyangga dan coran dalam kondisi retak-retak. Padahal jembatan ini baru diresmikan Bupati Cellica, kok langsung rusak. Berarti laporan ke bupati bohong dong, kalau pekerjaan ini sudah selesai sesuai perencanaan," kata Ketua Perhimpunan Advokad Indonesia (Peradi) Karawang Asep Agustian, Sabtu (15/1). Menurut Asep Agustian, pembangunan jembatan KW 6 dinilai asal-asalan dan tidak mengutamakan kualitas kontruksi hingga cepat rusak. Padahal jembatan dengan lebar 7 meter dan panjang 43,50 meter itu menjadi akses penting, penghubung Kecamatan Rawamerta dengan Kecamatan Karawang Barat. Moblitas masyarakat di dua kecamatan itu sangat tinggi melintasi jembatan tersebut. "Saya sudah melihat langsung kerusakan jembatan itu dan sangat berbahaya sekali untuk masyarakat pengguna jalan. Itu kontruksinya sudah tidak benar karena bisa roboh," ujar Asep. Sekadar informasi, pembangunan jembatan KW6 dibangun dengan metode penganggaran multiyears atau lebih dari satu tahap dan dibangun berkelanjutan di tahun yang berbeda. Pada pengerjaan lanjutan tahap II, Jembatan KW 6 pengerjaanya dilaksanakan oleh CV. ARS JR SEJAHTERA dengan pagu anggaran yang terkoreksi sebesar Rp 2,1 miliar. Lalu ditahap awal, pembangunan jembatan ini memakan anggaran Rp 8,2 M. (bbs/mhs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: